Sabtu, 04 Agustus 2012

Kami Ada Untuk Sebuah Nama


Perjalanan untuk mencapai sebuah cita2 itu memang tidak semudah yang kita bayangkan. Untuk mencapai cita2 kita pasti memerlukan sebuah perjuangan dan juga pengorbanan, baik berupa harta, Uang, Waktu, Perasaan, Tenaga dan bahkan bisa juga dengan nyawa. Tapi apalah artinya pengorbanan itu apabila kita bandingkan dengan keberhasilan yang kita capai.
Diawali dari masing2 individu Aremania yang merantau ke tanah Borneo untuk membentuk sebuah komunitas Supporter yang resmi terdaftar di Arema Indonesia, ada yg menyatukan lewat masing tempat kerja, ada yang lewat Frienster, ada yang lewat Facebook dan lain2, semua itu hanya untuk mencapai sebuah nama yaitu Aremania.
Sebenarnya di Balikpapan ada sebuah Paguyuban Arema yang menurut pendahulu dan sesepuh Arema Balikpapan sudah ada di Era 70an, tapi pada waktu itu bukanlah sebuah komunitas pecinta Bola, dan itu memang murni untuk sebuah kerukunan Orang2 Malang yg berdomisili di Balikpapan.
Pada pertengahan tahun 1996 saya pergi ke Balikpapan, pada waktu itu saya belum banyak mengenal orang2 Malang yang berdomisili di Balikpapan. Seiring berjalannya waktu sekitar awal tahun 1998 saya sudah mulai banyak mengenal nawak2 yg senang ingin mendirikan komunitas Aremania. Pada awal perjalanan saya membentuk komunitas tersebut saya bekerja sama dengan nawak ayas yg asli Bululawang yg bernama Sam Fajar. Kebetulan Sam Fajar adalah orang yg gibol, kami bahu-membahu mengumpulkan pencinta Arema yang ada di Balikpapan. Setelah terkumpul kira-kira 30 orang maka kami membuat identitas berupa kaos Arema.
Tapi lama kelamaan anggota bukannya bertambah tapi semakin berkurang dan akhirnya malah bubar. Tapi ayas tidak berhenti sampai di situ, ayas berusaha lagi lewat jalur lain dengan di temani nawak ayas Sam Zainul yang asli Pakisaji. Awal tahun 2000an kami (ayas & sam Zainul) ikut bergabung dengan Paguyuban Arema Balikpapan. Tapi dalam keikut sertaan ayas di paguyuban tidak bertahan lama, karena di dalam paguyuban tersebut tidak sepenuhnya mendukung Arema FC dan lebih besar kearah bisnis dan Politik yang menurut penilaian ayas dan Sam Zainul jauh dari harapan kami.
Pada pertengahan tahun 2005 ayas mencoba bergabung dengan komunitas Supporter yang ada di Balikpapan, dengan harapan di dalam wadah tersebut ayas bias bertemu nawak2 Aremania. Pada waktu itubersama pecinta bola yang ada di sekitar tempat tinggal ayas, mencoba mendirikan sebuah korwil dari Kelompok Supporter Persiba yaitu Persiba Fans Club. Dari situ ayas coba menularkan fanatisme kepada club yg dibela. Karena cinta ayas kepada Arema sampai2 spanduk gambar Beruang ayas model layaknya spanduk Aremania, dan kebetulan pada waktu ayas pasang di Stadion ada seorang Aremania dari Tenggarong bilang “ Sam sampean Aremania yo”, trus ayas jawan lo kok tahu, dia jawab “yo itreng tah Sam, lha lek tekan adohan beruange malah ketok koyok Singo Edan ono kok”. Dari perkenalan itu ayas mulai berpikir sebenarnya di dalam wadah PFC tersebut ada banyak Aremanianya.
Di dalam PFC sendiri sebenarnya ayas sudah di kenal oleh beberapa orang termasuk pada waktu itu Ketua Harian PFC (sekarang jadi Ketua Umum) Bang Mauliddin Noor bahwa saya adalah Aremania. Karena di dalam PFC tersebut orang yg duduk di kepengurusan mempunyai jiwa besar dan ingin menjadikan PFC sebuah Supporter yg Besar dan Dewasa maka ayas di terima dengan baik, bahkan dalam kesempatan itu ayas sempat di masukkan di kepengurusan PFC.
Di dalam perjalanan menularkan virus2 kreatifitas ayas selalu memberi contoh pada temen2 korwil ayas dari mulai berangkat ke Stadion sampai pulang untuk tetap santun dan selalu memakai aktributlengkap. Bahkan ayas sempat bekolaborasi dengan dirigen PFC Mas Agus ( lebih di kenal dgn sebutan Agus Londo) untuk sekedar ikut mengarahkan dan mengkomando temen PFC khususnya dari korwil ayas yang pada waktu itu ayas beri nama “The Bear Mania”. Bahkan pada waktu itu kami jatah tiket Tour Jawa dari temen2 PFC , untuk dua Orang. Memang untuk sementara Hobby ayas untuk nonton bola sambil ber yel2 ria tersalurkan, tapi tidak untuk cita2 ayas.
Seiring berjalannya waktu pelan2 ayas mulai mundur dari PFC dan bahkan sampai bubar, tapi perjalanan tidak berhenti sampai disitu. Berawal dari pertemuan ayas kembali dengan Sam Oges yg mengikuti Tour Arema bersama Sam Ilung dan Sam Rawedeng titik terang mulai kelihatan. Sam Oges dkk yg pada waktu itu menginap di Hamur ayas, mulai ayas kenalkan dengan temen2 anggota korwil PFC bentukan ayas. Pelan tapi pasti temen2 yg latar belakangnya adalah asli Balikpapan mulai menunjukkan simpatinya terhadap Aremania. Antara lain Juni Depp, Julius, Frans, Arie Mengkudu mulai sering ikut kumpul2 bersama kami. Bahkan dalam kesempatan temu kangen di Hotel Pasific bersama Sam Yuli Sumpil dan Para Pemain ikut menghadiri juga sampai diteruskan esoknya nonton Arema Vs Persiba yg berakhir dengan kemenangan Persiba.
Berawal dari kisah tersebut ayas mulai menyusun kembali cita2 yang sempat vacuum, di bantu nawak2 Aremania yg asli Balikpapan kami mulai menyusun strategi ( koyok ate perang ae yo ker). Pertama kami mengumpulkan nawak2 lewat Jejaring Facebook, lewat facebook kami mulai mengenalkan diri kepada Balistik sebagai Aremania Balikpapan. Dari situ kami sempat di undang Temen2 Balistik (Di Balikpapan ada 2 Komunitas Supporter Persiba PFC & Balistik) untuk bergabung menjadi korwil Balistik (pada waktu itu kami berlima menghadiri rapat Balistik dengan Aktribut Aremania, karena pada waktu itu temen2 Balistik menginginkan kami untuk memakai aktribut Aremania untuk di perkenalkan dengan anggota Balistik), Kenapa kami memilih Balistik, karena di Balistik bila Arema main di Balikpapan kami di perbolehkan untuk mendukung Arema. Dalam perkenalan tersebut kami bertemu dengan nawak Aremania Samboja yang juga ikut bergabung dgn Balistik Sam Batik Madrim dkk (nama di FB). Selain ikut dalam Korwilnya Balistik kita berlima juga terus aktif mencari dan mengumpulkan Nawak2 Lewat Facebook.
Pertama kali perkenalan ayas dengan Aremania di Facebook adalah dengan sam Rizal Wahyu Aremania Balikpapan, rupanya sejalan dengan cita2 ayas Sam Rizal juga sudah lama mencari dan mengumpulkan nawak2 yang ada di Balikpapan. Dan Bahkan Sam Rizal sudah selangkah lebih cepat dalam mengumpulkan nawak2, karena di lingkungan kerjanya sebagian besar adalah Aremania. Setelah itu ayas semakin bersemangat untuk melanjutkan cita2 ayas. Lewat telpon dan akun FB ayas di bantu Juni Depp (Alamak Singo Zimple nama di FB) terus berkoordinasi dengan Sam Rizal. Setelah itu ayas mendirikan Group di FB dgn Nama Aremania Balikpapan yg pada waktu itu jumlah anggota di group mencapai hampir 250an anggota.
Dalam perjalanannya Group ini sempat diprotes oleh Aremania Samarinda, karena Group Aremania Balikpapan ternyata ada dua. Untuk menghindari perpecahan ayas diminta untuk koordinasi pendiri Group satunya, dan atas saran sam Heri (nama di FB Arema Kaltim, yg akhirnya beliau sebagai tempat untuk meminta pendapat dan saran bagi kami) ayas mengalah (walaupun anggota di group ayas lebih banyak) dan memilih untuk bergabung dengan Group bentukan Sam Dzulfikri Aremania Balikpapan. Sambil terus berkoordinasi dengan Sam Rizal kami berlima juga berkoordinasi dengan Sam Dzulfikri, Sam Gondoel, Sam Andika, Sam Luqman, Sam Setiawan, Sam Empal, Sam Wahyu dkk. Dengan adanya gerakan 3 kelompok ini ayas semakin yakin Korwil Balikpapan akan segera terwujud.
Untuk menyatukan visi dan misi kami sepakat untuk Kopdar, di awali pertemuan Ayas dengan Sam Rizal di Balikpapan Super Blok kami mulai mengadakan acara untuk kumpul bareng, karena di rasa pertemuan akan sering kita lakukan maka ayas minta persetujuan istri saya untuk menjadikan Hamur ayas sebagai Markas ( sekarang dijadikan Sekretariat) dan istri saya sepenuhnya mendukung ( ojob asli Balikpapan ker tapi jiwone ongis juga ). Selanjutnya nawak2 mulai merancang kegiatan2 yg bersifat kumpul2 seperti Futsal, Nobar, Sukuran Arema Juara ( Sukuran di Lakukan di Markas ). Bahkan dalam mendukung kegiatan ini ojob ayas rela meluangkan waktu, tenaga dan pikiran, , mulai dari bikin kopi, cemilan, sampai masakan untuk sukuran dia kerjakan sendiri. Bahkan bila kami mengadakan pertemuan di malam haripun dia tidak keberatan untuk sekedar membikinkan kopi dan camilan.
Dan setelah di Balikpapan udah bias berjalan maka kami mulai melebarkan sayap ke Samboja dan Handil, kebetulan di daerah Handil dan Samboja ternyata sudah ada komunitas ini yg juga berkeinginan untuk membentuk Korwil Balikpapan. Lewat Komando Sam Yuke, Sam Poeji, Sam Tauhid dan kawan2 kami mulai berkoordinasi dengan beliau, kami sempat mengadakan rapat dengan nawak2 dari Handil dan Samboja. Tekad Sam Yuke dkk patut di acungi Jempol, dgn jarak yg kurang lebih 75 Km mereka rela untuk datang ke Balikpapan demi terbentuknya komunitas ini, bahkan menginapun mereka lakukan hanya untuk sebuah nama.
Dalam perjalanan kami banyak sekali rintangan yang kami hadapi, mulai desakan dari orang2 yg meng atasnamakan Arema Balikpapan untuk menunda dulu membuat Aremania Korwil Balikpapan. Mereka beralasan bahwa Aremania akan berdiri dengan sendirinya asalkan kami ikut serta dalam pembentukan Paguyuban Arema Balikpapan yg lebih solid. Dan untuk sementara waktu kami mengikuti saran Beliau2 ini dengan di awali mendirikan korwil untuk Paguyuban Arema Balikpapan. Bahkan kami sempat mengadakan pemilihan untuk Ketua Arema Balikpapan Utara dan kebetulan pada waktu itu ayas sendiri yg terpilih. Dan dari sini kami mulai bergerak untuk mengadakan Deklarasi Paguyuban Arema Korwil Balikpapan Utara ( karena markas kami ada di wilayah kec. Balikpapan Utara). Untuk acara ini kami mulai mensosialisasikan dan ke semua anggota kami.
Pada tgl 01 Agustus 2010 Sosialisasi kami awali di daerah Balikpapan sendiri dan di lanjutkan ke daerah Samboja & Handil. Setelah dirasa cukup untuk Balikpapan kami merancang untuk mengadakan pertemuan di Handil tepatnya di daerah Senipah. Dan ternyata antusias nawak2 Aremania begitu besar. Mulailah kami mendatangi nawak2 yang ada di Samboja dan Handil, kami berangkat dari Balikpapan jam 15.30 wita antara lain Ayas sendiri, Sam Rizal, Sam Chokro, Sam Gondoel, Sam Sandi, Sam Wahyu, Sam Juni, Sam Mantry, Sam Jaka, Sam Antok, Sam Wajib dan lainnya ( ma’af kalau tidak disebutkan soalnya agak lupa ). Sesampainya di Senipah kira2 jam 17.00 kami agak sedikit terkejut, karena nawak2 yg hadir jauh dari perkiraan kami. Kami memperkirakan sekitar 5 sampai 10 orang dan ternyata jauh dari perkiraan kami, sampai2 hamur Sam Yuke tidak bias menampung alias banyak yg tidak kebagian tempat.
Dalam pertemuan tersebut kami saling bertukar pikiran untuk merencanakan acara Deklarasi korwil Balikpapan Utara. Acara tersebut juga di hadiri nawak2 Aremania Handil yg di komandoi Sam Jiwo. Kenapa pada akhirnya Deklarasi tidak atas nama Paguyuban Arema Balikpapan Utara, karena dalam pembicaraan tersebut tiba2 ada nawak2 yg menanyakan “ sam iki Deklarasi Paguyuban tah, Deklarasi Aremania kapan sam ?“, sungguh kaget ayas mendengar pertanyaan tersebut karena kami tidak menyangka bakal ada pertanyaan itu. Bahkan kami juga bingung harus menjawab apa, maka kami putuskan untuk meminta waktu untuk memutuskan Deklarasi apa nantinya setelah kita minta pendapat seseorang ( ma’af Beliau tidak ingin namanya di Publikasikan di catatan ini ). Setelah dirasa cukup kira2 jam 21.00 kami melanjutkan perjalanan ke Balikpapan untuk menemui sekaligus meminta pendapat seorang Aremania sejati (Beliau seorang Aremanita). Pertemuan dengan Beliau berjalan cukup lama, karena menurut beliau kita harus langsung berjalan di jalur Aremania maka malam itu juga di putuskan Deklarasi atas Nama Aremania Korwil Balikpapan. Dalam pertemuan tersebut kami sekalian membahas tempat, tanggal dan waktu untuk Deklarasi.
Selesai pembahasan kira2 jam 01.30 wita kami kembali ke markas untuk menyiapkan permohonan izin tempat, izin keramain dan lain2 malam itu juga, karena kita ingin Deklarasi di laksanakan sebelum bulan puasa. Karena kami punya waktu sebelum Deklarasi demikian mepetnya, dalam menyusun persiapan sampai lupa makan. Pembuatan izin2 dan draf untuk acara kira2 selesai jam 03.30 wita. Ternyata perjuangan kita tidak berhenti sampai di situ aja. Rintangan semakin besar, besoknya kita mulai mohon izin ke para sesepuh Arema Balikpapan. Dan ternyata para orang tua ini tidak mengijinkan dan bahkan terkesan menghalang-halangi, kenapa ayas bilang begitu karena dalam perjalanannya setiap orang yang kami datangi selalu memberikan alasan2 yg mengada-ada, bahkan ada yg bilang “ wis arek2 iku kek’ono duwek ae lak wis tah”, sampai2 ayas sendiri sempat Emosi mendengar ucapan tersebut. Tidak sampai di situ, kami sempat di undang ke Sekretariat Paguyuban Arema Balikpapan dan kami di pertemukan dengan para sesepuhnya, bahkan di pertemuan itu ayas hampir2 tidak bisa mengontrol Emosi karena selalu di di halang-halangi. Tapi pada akhirnya para sesepuh2 ini mengerti apa sebenarnya tujuan kami, setelah ada yg mau bertanggung jawab.
Tapi bukan berarti masalah selesai sampai di situ, kendala yg lebih besar sudah menghadang di depan kami. Rencana tempat yg sudah oke tiba2 tidak di perbolehkan untuk di pakai dgn alas an yg tidak masuk akal, sebenarnya kalau kita mencari tempat lain mungkin bisa saja, tapi kami khawatirkan bila kita dpt tempat terbuka takutnya izin keramaian tidak kami dapatkan. Dengan dana yang ada dan di bantu para donator dadakan Maka kita putuskan untuk menyewa Ballroom Hotel Pasific. Bahkan donator yg tidak mau disebutkan namanya rela datang ke Malang untuk mengundang Sam Yuli, Sam Tembel, Pak No Drum, Aremania Samarinda, Aremania Tenggarong, Bontang, Sangatta serta perwakilan Aremania Blitar raya ( Pak Tik). Dan tepat tanggal 08 Agustus 2010 dgn di saksikan perwakilan dari Malang, Aremania Blitar Raya, Arema Borneo kami Resmi berdiri sebagai Korwil Aremania yang ke 266 (sebelumnya ayas juga sudah di telpon bpk Sudarmaji Media Officer Arema Indonesia). Setelah Acara selesai ayas sempat menangis haru melihat kegigihan nawak2 Aremania Balikpapan dalam perjuangannya untuk menggapai sebuah nama “ AREMANIA “
Demikian catatan ayas mengenai sejarah berdirinya Aremania Korwil Balikpapan, mudah2an kedepannya Korwil Balikpapan akan semakin Besar dan Solid.
Terima kasih ayas ucapakan kepada : Allah Swt, Sam Yuli, Sam Tembel, Pak No Drum, Pak tik Aremania Blitar, Sam Rizal, Sam Chokro, Sam Iwan, Sam Suradi, Sam Juni, Sam Sandi, Sam Yuke, Sam Puji, Sam Dwi, Sam Taukhid, Sam Gondoel, Sam Andika, Sam Alek, Sam Luqman, Sam Setiawan, Sam Juned, Sam Julius, Sam Frans, Sam Arie Mengkudu, Sam Mantry, Sam Wahyu, Sam Wajib, Sam Jiwo, Sam Heri (Arema Kaltim), Sam Gito, Sam Dzulfikri (ayas ker), Imelda Pertiwi (ojob), Balistik, Persiba Fans Club dan semua yang telah mendukung dan ikut mensukseskan cita2 kita bersama ini (mohon ma’af kalau ada nawak2 yg tidak di sebutkan)
Apabila dalam tulisan ada kata2 yang kurang berkenan ayas sebagai manusia biasa mohon ma’af yang sebesar-besarnya.
Saran dan Kritik mohon di alamatkan ke :
Foto-foto terkait bisa di lihat di :
Catatan :
Dari H-5 sampai Deklarasi rata2 bekerja sampai -/+ jam 02.00 dini hari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar